Tanggal Publish : 09 July 2024 94 Pembaca Total Komentar : 0 Author : Admin
Metro, Lampung (AKDW) - Mahasiswa/i Akademi Keperawatan Dharma Wacana telah melaksanakan Pelatihan Basic Trauma & Cardiac Life Support (BTCLS) di dampingi (HIPGABI) Himpunan Perawat Gawat Darurat Dan Bencana Indonesia selama 5 hari dari tanggal 03-07 Juli 2024.
Di era Akreditasi saat ini, baik itu Akreditasi terhadap Fasilitas pelayanan tingkat pertama (FKTP) dan Rumah sakit, tenaga medis dan tenaga kesehatan di tuntut untuk selalu meningkatkan kapasitas dan kompetensinya agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Perawat sebagai tenaga kesehatan paling banyak di Pelayanan kesehatan harus mampu memberikan pelayanan terbaik di setiap situasi, oleh karena itu wajib bagi perawat yang bekerja di pelayanan kesehatan mempunyai kompetensi dalam penanganan pasien kegawatdaruratan yang dibuktikan dengan sertifikat pernah mengikuti pelatihan Basic Trauma Cardiac life Support (BTCLS) yang merupakan kompetensi dasar bagi perawat.
BTCLS merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir kerusakan organ serta kecacatan penderita.
BTCLS bertujuan untuk memberikan pertolongan pada korban bencana atau gawat darurat guna mencegah kematian atau kerusakan organ sehingga produktivitasnya dapat dipertahankan setara sebelum terjadinya bencana atau peristiwa gawat darurat yang terjadi. Seperti Kecelakaan atau bencana alam dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti halnya kecelakaan lalu lintas, kecelakaan rumah tangga, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Perawat sebagai lini terdepan dalam pelayanan gawat darurat harus mampu menangani masalah yang diakibatkan kecelakaan dengan cepat dan tepat, dengan pendekatan asuhan keperawatan yang mencakup aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual. Oleh karena itu perawat dituntut untuk memiliki kompetensi dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi tersebut dilakukan melalui pelatihan.